Maka Berkata Izrail: ‘Alangkah herannya aku melihat orang ini


Umar bin Abdul Aziz pada suatu malam tiba-tiba dia gemetar dan kemudian dia mulai menangis dan tidak bisa tertidur sepanjang malam itu. Istrinya berkata, Ada apa denganmu?” Umar berkata,”Aku ingat bahwa suatu hari, aku akan berdiri dan entah dimasukan kedalam surga atau neraka.”

Siapa Umar bin Abdul Aziz?

Beliau adalah Seorang pemimpin Khalifah bani Umayah yang saleh, kharimastik, bijaksana, dan dekat dengan rakyatnya. Umar bin Abdul Aziz adalah seorang imam dalam permasalahan agama dan dunia, penghafal hadis nabi, mujtahid, laki-laki yang zuhud, ahli ibadah, sosok yang benar-benar layak digelari pemimpin orang-orang yang beriman. Dengan keimanan seperti itu dia tidak yakin apakah dia bakal masuk bakal surga.

Pernahkah kita mengalami seperti Umar Bin Abdul Aziz? Tidak bisa tidur, gemetar dan menangis mengingat surga atau nerakakah tempat kita nanti di akhirat? Padahal hal ini akan terjadi pada kita semua. Padahal keimanan kita masih dipertanyakan? padahal ibadah kita tidak seberapa? Ke masjid pun pas Jum’at saja. Mungkin juga kita banyak bid’ah nya daripada ibadahnya.

Pada suatu waktu nanti kita akan berdiri di padang Mahsyar menunggu pengadilan akhirat. Menunggu timbangan amal kita. Ini terasa seperti sesuatu yang masih sangat jauh terjadi, bahkan mungkin seperti dalam khayalan saja. Tidak. Ini sesuatu yang pasti akan kita hadapi. Ini bukan didalam dunia fantasi atau dunia dongeng anak kecil. Bukan. Besok hari itu pasti akan datang, dan kita akan mengalaminya. Kematianlah yang membatasi-nya. Persoalannya kita tidak tahu kapan kita mati. Bisa nanti, hari ini, besok atau lusa. Hanya Allah SWT yang maha tahu. Satu yang perlu kita tahu adalah bahwa Malaikat maut mengunjungi kita 70 kali dalam sehari atau setiap 21 menit. Kita tidak tahu yang mana menit ke 21 dalam hidup kita di sisi malaikat maut. Artinya in anytime nyawa kita giliran yang dicabut oleh Malaikat maut.

Hadits Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Abbas ra bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Bahwa malaikat maut memperhatikan wajah manusia di muka bumi ini 70 kali dalam sehari. Ketika Izrail datang merenungi wajah seseorang, didapati orang itu sedang bergelak-ketawa. Maka berkata Izrail: ‘Alangkah herannya aku melihat orang ini, padahal aku diutus oleh Allah untuk mencabut nyawanya kapan saja, tetapi dia masih terlihat bodoh dan bergelak ketawa’.” Membaca hadist ini, masih beranikah kita bergelak tawa, bahkan sambil bernyanyi-nyanyi? kita tidur senyenyak-nyenyak-nya dan melupakan persiapan kita untuk akhirat? Sedangkan malaikat maut terheran-heran melihat kita? sedangkan malaikat maut selalu mengintai kita?

Rasulullah SAW bersabda : “Andaikan kalian tahu apa yang aku ketahui tentu kalian akan kurang bisa tertawa, banyak menangis, keluar menuju berbagai jalan (untuk mencari perlindungan kepada Allah) dan tidak akan tenang di atas tempat tidur”. (HR. Bukhari, al-Hakim dan ath-Thabrani).

Surga dan neraka. Itulah dua kampung halaman manusia yang sebenarnya. ‘Persinggahan terakhir’. Bukanlah kubur, akan tetapi dua kampung ini, surga dan neraka. Kampung halaman orang yang bertaqwa adalah surga, sedangkan kampung halaman orang yang kafir adalah neraka. Allah berfirman, “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa” (QS. Ali Imran : 133).

Allah juga berfirman, “Peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir” (QS. Al Baqarah : 24).

Wallahu A'lam
Sumber :artikel.masjidku.id

0 Response to "Maka Berkata Izrail: ‘Alangkah herannya aku melihat orang ini"

Posting Komentar

close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==