Rencana Pembunuhan Nabi SAW Gagal, Lantaran Ka’bah Bergeser


DICERITAKAN bahwasannya pada suatu hari orang-orang kafir berkumpul dan bermusyawarah ada di rumahnya Abu Jahal. Mereka membahas dan mencari cara bagaimana untuk bisa menyingirkan dan membunuh Nabi Muhammad. Pada waktu itu ada seorang yang bernama Thoriq as Shoidalani berkata, “Sungguh mudah menurutku untuk membunuhi Muhammad, asalkan kalian setuju dengan pendapatku ini,” tuturnya.

Orang-orang kafir yang berada di rumah Abu Jahal balik bertanya, “Bagaimana caranya Thoriq?”. Kemudian Thoriq menjelaskan pendapatnya, “Ketika Muhammad sedang duduk dan bersandar pada dinding ka’bah, maka salah satu dari kita naik ke ke atas ka’bah untuk melempar batu besar ke atas kepalanya, sehinggga dia akan meninggal seketika itu,” ucapnya.

Lalu berdirilah diantara mereka seorang laki-laki yang bernama Syihab berkata, “Apabila kalian mengiziniku, biarlah aku yang akan melempar batu itu ke atas kepala Muhammad,” tandasnya.

Para pemuka Quraisy pun menyetujui rencana yang dikatakan oleh Thoriq. Lalu saat itupun tiba, suatu ketika baginda Nabi Muhammad duduk dan bersandar di dinding ka’bah.

Melihat hal itu, lalu Syihab naik ke atas ka’bah dengan membawa batu besar untuk melaksanakan rencana yang sudah disepakati orang-orang kafir. Thoriq as Shoidalani dan orang kafir yang lainnya pun mengamati dari kejauhan. ketika Nabi Muhammad duduk bersandar ada di dinding ka’bah, sedangkan Syihab tepat berada di atasnya, Lantas Syihab melemparkan batu besar tadi menuju kepala Nabi Muhammad .

Syahdan, kejadian aneh terjadi tiba-tiba dinding ka’bah bergeser dan muncul batu lain dari dinding ka’bah yang mengenai dan menjatuhkan batu besar yang dilemparkan oleh Syihab. sehingga batu yang dilempar oleh Syihab berbelok arah. kejadian tersebut membuat Nabi Muhammad terbangun dari tidurnya, dan batu tadi jatuh ada di atas tanah dan akhirnya Nabi pun selamat.

Syihab yang melihat kejadian tersebut, terdiam dan tercengang atas kejadian aneh tersebut. Lalu dia yang berada di atas ka’bah turun menemui baginda Nabi Muhammad untuk meminta maaf. lantas dia terketuk hatinya dan Syihab pun mengucapkan dua kalimat syahadat masuk islam seketika itu. begitu juga Thoriq as Shoidalani dan orang-orang kafir yang bersamanya masuk islam, setelah melihat peristiwa menakjubkan itu.

Kesimpulan, yang jauh lebih beruntung dan berat adalah beriman kepada Nabi Muhammad pada akhir zaman modern ini. Akan tetapi, mau beriman dan menempuh jalan islam meski tanpa pernah bertatap muka dengan Nabi Muhammad dan menyaksikan mukjizat-mukjizatnya dikarenakan mereka yakin dengan islam sebagai agama yang benar. (pds)

Disarikan dari kitab al-Mawâidz al-Ushfûriyah hal: 17 cetakan al-Haramain

sumber FP LAZ Sidogiri

0 Response to "Rencana Pembunuhan Nabi SAW Gagal, Lantaran Ka’bah Bergeser"

Posting Komentar

close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==